Hysteria

Aku terpikat oleh wajah malaikat nya, hatiku pun mulai luluh dibuat oleh dirinya. Entah sampai kapan waktu memberikan jawaban bahwa cinta ku tidak akan bertepuk sebelah tagan, lagi. Aku seperti hidup di bawah bayangan dirimu, dalam gelap imajinasiku bermain. Halusinasi akan dirimu terus saja menganggu. Aku tidak akan bertanya kepada siapa kau akan berlabuh. Kau tahu, Embun selalu ada disaat fajar datang. Tidak memiliki celah sekalipun ketika kau berada di antara langit biru nan indah. Kau tak bisa menutup mulutku Karena memujamu. Namun apalah dayaku, mengagumi keindahan tanpa kau merasa. Ah... aku telah terbuai dengan lukisan yang kau buat di wajahnya tuhan... Kau telah mengukirnya dengan sempurna, bolehkah hatiku disinggahi olehnya??

Masalah terus saja bermunculan, bukan karena kita sang pembuat onar. Namun memang sudah kodrat manusia untuk menimang beban yang sepadan dengan apa yang di perbuat. Jangan pernah bilang jika masalah adalah hal yang tidak menarik, malah jika tak ada masalah dimana proses pendewasaannya? Dimana gairah kita untuk hidup? Semesta ini memang penuh dengan kegelapan namun tak jarang kita menemui cahaya. Cahaya yang berjalan menuju pendewasaan diri. Pada titik tertentu kita memang butuh seorang yang dapat dipercaya, mendengarkan, memahami dan merasakan. Bukan karena kita ingin mengeluh namun karena kita butuh pemahaman dan jalan keluar.  Masalah harus dilawan dengan pikiran positif, semangat, acuh pada orang yang tidak menyukai kita dan mulai peduli dengan orang yang benar-benar membutuhkan kita, mungkin sulit tapi jika tidak dicoba jauh lebih sulit :).